Heiho Dear Pacman,
Kita udah masuk di minggu-minggu PreSeason NBL Indonesia 2012. Mengambil title 'Rise With Us' tim favorit kita DELL Aspac Jakarta tentunya juga sudah siap untuk battle dengan tim-tim NBL Indonesia lainnya, baik tim lama maupun tim-tim baru yang ikut meramaikan Speedy NBL Indonesia musim baru ini.
Nah, berbicara tentang musim baru, di NBL Indonesia tahun ini ada banyak perubahan yang terjadi di squad DELL Aspac Jakarta, mulai dari pelatih, rookie baru juga pemain lama yang bergabung dengan DELL Aspac Jakarta.
Seperti artikel berikut:
Jugiyanto Kuntardjo, Pelatih Kepala Baru Dell Aspac yang Bikin Adem Bench
”Pemandangan” bench Dell
Aspac Jakarta berubah drastis
musim ini. Jika pada 2000
sampai 2011 terlihat sarat
dengan aksi-aksi ekspresif
Tjetjep Firmansyah, kini jauh
lebih adem. Penyebabnya
adalah Jugiyanto Kuntardjo,
pengganti Tjetjep sebagai pelatih
kepala Aspac yang promosi
menjadi general manager.
---
Sampai tiga menit menjelang kuater
keempat berakhir, Aspac masih tertinggal 64-66 dari Hangtuah Sumatera
Selatan Indonesia Muda tadi malam
(16/10). Kondisi yang layak membuat
panik. Rekor tak terkalahkan Aspac di
Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament
2012 terancam ternodai.
Dalam kondisi tertekan, suasana
bench Aspac tetap tenang. Yute, panggilan
Jugiyanto Kuntardjo, memang
terus berdiri untuk memberikan arahan
kepada para pemainnya. Namun, pembawaannya
tetap kalem. Instruksi tetap
dia berikan dengan intonasi datar.
Baru dua menit menjelang pertandingan
berakhir, Aspac bisa unggul.
Three point play dari Oki Wira Sanjaya
membuat Aspac unggul 69-66. Setelah
itu, Aspac terus menjauh dan akhirnya
mengamankan kemenangan 80-68.
Aspac pun kukuh di puncak klasemen
se mentara Grup B dengan rekor sempurna
dalam tiga pertandingan.
Suasana adem bench Aspac adalah
sa lah satu perubahan yang terjadi sejak
Yute menjadi pelatih kepala. Hal lain
adalah gaya main yang lebih mengandalkan
passing cepat sebagai fondasi
permainan. Ini berbeda dengan gaya
Tjetjep yang lebih mengandalkan para
guard untuk berlari cepat menusuk
pertahanan lawan.
Namun, dalam hal susunan pemain,
Yute tetap melanjutkan dasar-dasar
yang diletakkan Tjetjep. Kecuali masuknya
mantan bintang Satria Muda
Wahyu Widayat Jati, semua pemain
Aspac masih seperti musim lalu.
Bos Aspac Irawan ”Kim Hong” Haryono adalah aktor di balik promosi
Tjetjep dan masuknya Yute. Sebelumnya,
Kim Hong-lah manajer Aspac. Mempromosikan
Tjetjep sebagai manajer dilakukan
Kim Hong karena dia tidak ingin
lagi mengurusi hal-hal teknis.
”Saya kira saatnya sudah tepat untuk
tidak lagi menjadi manajer. Harus ada
pengganti. Saya percaya kepada mereka
(Tjetjep dan Yute, Red),” kata Kim Hong.
Pria dengan ciri khas topi terbalik itu
menceritakan bahwa dirinya sudah lam a
mengenal Yute. Sebab, saat masih aktif
bermain, pria berusia 49 tahun itu pernah
membela klub Asaba (nama Aspac sebelumnya)
pada 1985 sampai 1993.
Saat memutuskan kembali ke basket
empat tahun silam, meninggalkan
bisnis keluarga, Yute juga sempat membantu
Aspac di kepelatihan. Pada NBL
Indonesia musim 2010-2011, dia ”dipinjamkan” Aspac ke Stadium.
”Saat jadi pemain, dia (Yute) itu pinter.
Dia juga all round player. Saat saya menunjuk
dia, saya bicara terbuka kepada
pemain, juga staf pelatih. Semua menerima,” beber Kim Hong.
Di sisi lain, Kim Hong menolak anggapan
bahwa Yute adalah sosok pendiam
dan cenderung pasif. ”Kata siapa
pendiam? Kalau latihan, dia itu cerewet
loh,” tandasnya.
Yute ingin membagi pengalaman
dan pengetahuan saat menjadi pemain
kepada skuad Aspac. Sebelum membela
Asaba, Yute adalah pemain Halim Kediri
mulai 1979 sampai 1985. Saat aktif
bermain, pria kelahiran Simolowang,
Surabaya, 3 Juni 1963 tersebut bisa bermain
di semua posisi. Dia bisa menjadi
playmaker, center, ataupun wing.
”Saya kira itu (prestasi) bergantung
pada kemauan kita. Hal itu yang harus
ditanamkan di Aspac saat ini. Kemauan
harus tinggi, team work juga harus
bagus. Kami harus berpacu untuk terus
berbenah,” pungkas suami Monica
Wikanda tersebut.
(disadur dari www.nblindonesia.com-Jawa Pos)
Nah, Pacman...
ARE U READY TO RAWK DBL ARENA with US??